Translate

Jumat, 21 November 2014

Apakah Allah Mencintaiku?

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Di jawab ya salamnya, karena menjawab salam itu wajib :

Allah berfirman : 

4:86
Artinya :
"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu." (QS an-Nisa :86)

Pada posting kali ini ana ingin bercerita tentang pengalaman ana mendapat hidayah saat umur ana 20 tahun. Semua ini berawal dari galau, merasa tidak ada yg sayang pada diri ana .karena hubungan yg ga pernah bener dengan sang pacar. orang tua sibuk dengan pekerjaannya. teman yg hanya peduli pada dirinya sendiri. sahabat pun sudah tidak sehati

Singkat cerita, saat ana mendengar Adzan, ana teringat akan Allah. Dan disitu ana sempat berpikir "Apakah Allah mencintai ana?". untuk mengetahui jawabannya, ana coba paksakan diri ana, membuka dan membaca Al-Qur'an, ya walaupun cuma artinya yg ana baca. wajar lah ana kan mantan orang jahilliah & kafir. sudah lama sekali ana meninggalkan Allah & sudah lama juga tidak membaca Al-Qur-an, dan terakhir itu waktu SD kelas 6, makannya ana lupa cara baca Al-Qur'an.

Singkat cerita lagi, setelah ana baca-baca Al-Qur'an. ana dapati dlm Al-Qur'an, Allah mencintai orang-orang yg sabar,berjihad, tawakal, patuh pd perintah Allah SWT. Dan ana lihat pada diri ana, tidak ada sifat dalam diri ana yg membuat Allah cinta pada diri ana. ana orang tidak sabar, lemah dalam melawan nafsu, & boro-boro jihad (saat dulu ana takut mati).
setelah membaca Al-Qur'an hati ana semakin galau luar biasa.bagaimana tidak, Allah saja tidak mencintai ana. sebenarnya ana sudah putus asa, tapi sedikit terobati saat ana menemukan ayat berikut :

39:53


Artinya :
"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Az-Zumar: 53)

Setelah membaca ayat tersebut, ana berfikir berarti "Masih ada kesempatan untuk mendapatkan cinta Allah", meskipun ana sudah bersikap keterlaluan pada Allah. ana juga tersadar, mungkin ini mengapa Allah di Panggil "Maha Pengasih & Maha Penyayang"
.
Karena membaca surah Az-Zumar : 53. Ana sedikit lebih semangat lagi untuk terus kembali baca Al-Qur'an untuk menemukan bagaimana caranya kembali merai cinta Allah, dan Alhamdulillah, ana menemukan ayat Allah, yg berisi bahwa Allah mencintai orang-orang yg suka bertaubat.

2:222

Artinya :
"Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri."  (QS. Al-Baqarah: 222)

Setelah membaca surah Al-Baqarah : 222, ana merenung mungkin ayat ini untuk ana & untuk org-org yg seperti ana. Disitu perasaan ana senang sekali segaligus bercampur dengan malu pada Allah. Allah begitu menyayangi hamba-Nya, tetapi hamba-Nya malah melupakan-Nya & lalai kepada-Nya. Sekali lagi ana tersadar, ternyata benar yg ustadz-ustadz katakan tentang Al-Qur-an, bahwa Al-Qur'an adalah Cahaya/Petunjuk bagi manusia.

Saya mohon ampun pada-Mu ya Allah & bertaubat, semoga ini membuat Allah mencintai diri ana dan org-org yg mau bertaubat.

Dari pengalaman ana ini. ana dapat kesimpulan, bahwa hidayah/petunjuk itu di jemput, bukan di tunggu. Mari kita renungkan saudara-saudariku. Jangan hanya memikirkan cinta dari manusia saja. pikirkan juga apakah Allah mencintai kita

Ketahuilah saudara-saudariku :
Mengharap surga tanpa beramal adalah dosa dari dosa-dosa.
Menunggu hidayah tanpa menjempunya, adalah salah satu dari terpedaya.
Mengharap Rahmat dr Tuhan yg tidak kita ta'ati adalah Kebodohan & Kedunguan.

Sekian dari ana, semoga posting ini bermanfaat. bila Ada kesalahan ana minta maaf yg sebesar-besarnya. bila ada Kebenaran itu mutlak berasal dari Allah. mohon di maafkan, bila tidak di maafkan, itu akan menjadi tanggungan ana di akherat, janganlah membiarkan ana masuk neraka sobat.

Sabtu, 08 November 2014

Pergaulan BERBAHAYA sedang mengancam masa depan anak cucu kita!!!


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Di jawab ya salamnya, karena menjawab salam itu wajib :

Allah berfirman : 

4:86
Artinya :
"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu." (QS an-Nisa :86)
Bahayanya budaya Pacaran/Pergaulan bebas!! Hentikan budaya ini sebelum menimpa anak dan cucu kita!!!
Fulanah adalah seorang gadis cantik yang tinggal di sebuah kota kecil. Ia tinggal dan di besarkan oleh keluarga yang cukup berpendidikan. Kedua orang tuanya adalah pegawai negeri yang tingkat pendidikannya adalah sarjana S1, namun karena kesibukannya, ia jarang memperhatikan pendidikan dan pergaulan fulanah. Oleh karena itulah setelah fulanah tamat SD ia menjadi khawatir akan pendidkan dan pergaulan anaknya, apalagi orang tua fulanah sangat menyadari bagaimana rusaknya moral generasi muda jaman sekarang dimana pergaulan bebas sdh merajalela, tak ada lagi yang peduli batas antara boleh dan tidak boleh apalagi halal dan harom, bahkan kebanyakan dari anak –anak jaman sekarang itu sudah tidak peduli lagi dengan agama. Mereka hanya sekedar ikut-ikutan kepada orang tuanya yang menganut suatu agama tanpa mereka mau tau agama itu apa dan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh orang yang beragama.

Karena kekhawatiran itulah fulanah oleh orang tuanya dimasukkan di salah satu pondok pesantren di kota lain. Disanalah fulanah mulai belajar dan mengenal tentang hukum – hukum islam. Ia mulai bisa membedakan yang mana halal dan yang mana harom, ia juga sudah tau mana batasan – batasan yang boleh atau tidak boleh dilakukan oleh orang islam.
Dengan berbekal pendidikan agama yang dia dapat di pondok pesantern itulah kemudian fulanah tumbuh menjadi wanita yang sholehah. Dia rajin sholat lima waktu, puasa senin kamis, rajin mengaji serta suka berinfak, dia juga rajin bangun sholat 1/3 malam untuk lebih mendekatkan dirinya kepada ALLOH, hingga sebagian waktunya hanya di habiskan untuk ibadah kepada ALLOH, sehingga orang tuanya merasa sangat bahagia melihat anaknya yang tumbuh menjadi wanita yang sholehah.
Setelah fulanah tamat di pondok pesantren, orang tua fulanah merasa khawatir akan masa depan pendidikan anaknya, karena itulah fulanah kemudian di masukkan di salah satu sekolah negeri di kotanya.
Di sekolah negeri itulah fulanah melanjutkan pendidikannya. karena fulanah termasuk salah satu cewek paling cantik di sekolahnya maka tidak sedikit dari cowok-cowok yang antri untuk mendapatkan cintanya, namun satu persatu dari cowok-cowok yang mendekatinya itu di tolaknya secara baik – baik dengan alasan yang sangat masuk akal yaitu :
"ORANG ISLAM DILARANG MENDEKATI ZINA DAN PACARAN ITU ADALAH GERBANG UTAMA MENUJU ZINA"
kemudian dia membacakan ayat al-qur’an  & hadist nabi ;
"DAN JANGANLAH KAMU MENDEKATI ZINA; SESUNGGUHNYA ZINA ITU ADALAH SESUATU PERBUATAN YANG SANGAT KEJI DAN SUATU JALAN YANG BURUK. [ AL-ISRA,32]. "
Zina kedua mata adalah dengan melihat. Zina kedua telinga dengan mendengar. Zina lisan adalah dengan berbicara. Zina tangan adalah dengan meraba (menyentuh). Zina kaki adalah dengan melangkah. Zina hati adalah dengan menginginkan dan berangan-angan. Lalu, kemaluanlah yang nanti akan membenarkan atau mengingkari yang demikian.” (H.R. Muslim, no. 6925)
Rupanya nasehat agama dari ustadz dan ustadzah masih dipegang teguh oleh fulanah hingga naik ke kelas dua.

Di kelas dua fulanah mulai bergaul dan banyak teman, dan dari teman –temannya itu fulanah kemudian diajak masuk salah satu geng cewek yang cukup populer di sekolahnya. Di geng inilah kemudian fulanah mulai mengenal model yang up to date, hingga akhirnya fulanah ikut- ikutan modis, namun demikian meskipun fulanah mulai modis dan gaul tapi ia tetap memegang teguh prinsip agama yaitu "ORANG YANG MENGAKU ISLAM TIDAK BOLEH PACARAN.". dan prinsip itu tetap di pegangnya kuat sampai suatu ketika fulanah diajak teman- teman satu gengnya rekreasi dan bikin acara di salah satu tempat wisata di kotanya. Disanalah fulanah mulai merasa minder karena hanya dia sendiri yang tidak punya pasangan alias pacar, bahkan teman – teman gengnya mengejek dan menyindirnya dengan menyebutnya CEWEK GA LAKU – LAKU( itulah contoh teman yang buruk ). Karena ejekan dan sindiran teman satu gengnya, fulanah jadi tersinggung dan bertekad ingin membuktikan kepada teman gengnya kalau dia bukan cewek yang tidak laku-laku. fulanah kemudian menerima lamaran salah satu cowok paling ganteng dan kaya di sekolahnya yang memang sudah lama mengejarnya dan ingin mendapatkan cintanya.
Akhirnya resmilah fulanah jatuh kedalam pelukan serang cowok ganteng disekolahnya tanpa peduli lagi nasehat ustad dan ustadzah serta hukum – hukum agamanya yang selama ini dipegangnya kuat-kuat hanya demi ambisi dan rasa gengsi kepada teman satu gengya tanpa berfikir kalau dosa yang dilakukannya itu dia sendiri yang menanggunya bukan teman satu gengnya, dia tak berfikir lagi kalau akbat buruk dari tindakannya itu dia sendiri yang akan merasakan sakit dan deritanya bukan teman satu gengnya.
Fulanah kemudian terkenal dan menjadi buah bibir dikalangan cewek-cewek disekolahnya kalau dia adalah cewek paling beruntung karena bisa mendapatkan cowok paling ganteng dan kaya yang memang menjadi idola cewek-cewek di sekolahnya. Berdasar dari pujian itulah fulanah berusaha mati-matian mempertahankan pacarnya itu agar tidak jatuh ke pelukan cewek lain sehingga apapun permintaan pacarnya itu semuanya dituruti termasuk menyerahkan tubuhnya untuk dinikmati sang pacar sepuasnya, meskipun pada akhirnya sang pacar yang kaya dan ganteng itu tetap meninggalkannya karena telah merasa bosan dengannya dan telah menggantinya denga cewek lain yang lebih segar,
Setelah ditinggal sang pacar yang kaya dan ganteng itu, fulanah yang kecewa dan sakit hati bertekad lagi untuk membuktikan kepada mantan pacarnya kalau ia bisa juga mendapatkan cowok yang lebih baik dan lebih gantang daripada dia. Dan apa yang menjadi tekad fulanah berhasil dia buktikan, dia gonta ganti cowok, dari cowok yang satu ke cowok yang lain yang pada akhirnya fulanah terkenal sebagai cewek PLAY GIRL. Dari sebutan PLAY GIRL itu perlahan berubah menjadi PELACUR bahkan oleh teman satu gengnya yang pernah mengejek dan menyindirnya dengan sebutan CEWEK GA LAKU-LAKU, lebih senang menyebutnya PELACUR . naudzu billahi minzalik

  • >HAI PARA WANITA JAGALAH KEHORMATAN DIRIMU DAN KELUARGAMU, KRN JIKA ENGKAU TELAH DI CAP PELACUR OLEH LINGKUNGANMU KRN KESALAHAN KAMU SENDIRI MAKA ENGKAU TAK AKAN PERNAH BISA MERUBAHNYA MESKIPUN ENGKAU TINGGAL DIRUMAH YG TERBUAT DARI EMAS DAN TELAH MENGUASAI DUNIA DAN SEISINYA,
  • >ANDALAH YANG MEMBUAT DIRI ANDA MULIA, ANDA JUGALAH YANG MEMBUAT DIRI ANDA TERHINA, INGATLAH SATU KEHINAAN YANG ANDA LAKUKAN BISA MERUSAK SEJUTA KEMULIAAN YANG TELAH ANDA LAKUKAN.
  • >JIKA ANDA TELAH MELAKUKAN DOSA SEGERALAH BERTOBAT JANGAN MALAH MENAMBAH DOSA YANG LAIN.
  • >PILIHLAH TEMAN DAN SAHABAT YANG BAIK YG AKAN MENGAJAK ANDA KE JALAN ALLOH, BUKAN TEMAN YG MENJERUMUSKAN ANDA KE JALAN SYAITHON. INGATLAH KALAU ANDA BAIK ANDA SENDIRILAH YG MENIKMATI HASILNYA BUKAN TEMAN ANDA DAN JIKA ANDA MELAKUKAN KEBURUKAN ANDA SENDIRI YG RUGI BUKAN TEMAN ANDA. RENUNGKANLAH JIKA ANDA SAKIT HATI KECEWA DAN HANCUR,,, TEMAN ANDAKAH YG MERASAKANNYA? TENTU ANDA SENDIRI YG AKAN MENANGGUNG PENDERITAAN ITU.
  • > KEMBALILAH KE JALAN ALLOH, DAN RENUNGKANLAH PERNAHKAH ALLOH MENYAKITI ANDA SELAMA ANDA BERADA DI JALANNYA, PERNAHKAH ALLOH BERBUAT KURANG AJAR KEPADA ANDA SELAMA ANDA TUNDUK PATUH PADANYA? BANDINGKANLAH KETIKA ANDA MENGIKUTI AJAKAN SYAITHON, BAHAGIAKAH ANDA? TAK ADA AJAKAN SYAITHON KECUALI BERAKHIR DENGAN PENDERITAAN,
  • >JIKA ANDA PUNYA BANYAK DOSA JANGANLAH BERPUTUS ASA DARI ROHMATNYA ALLOH, SEGERALAH BERTOBAT KPD ALLOH NISCAYA ENGKAU AKAN MENDAPATI ALLOH MAHA PENGAMPUN SELAMA ANDA TDK KAFIR DAN MENPERSEKUTUKAN DIA DGN SESUATU, MESKIPUN DOSAMU SPENUH BUMI DAN SEBANYAK BUIH DI LAUTAN, PASTI ALLOH AMPUNI. BIARLAH ANDA TERLIHAT HINA DIMATA MANUSIA ASALKAN ANDA TDK HINA DIMATA ALLOH.
Cukup sekian coretan dari saya, semoga bermanfaat buat anda dan saya, jika ada coretan yg tdk berkenan dihati, saya minta maaf yg sebesar-besarnya. bila ada kebenaran itu mutlak dari Allah, bila ada kesalah itu Mutlak dari saya. saya harap ada komentar yang membangun BUKAN celaan. SAMA-SAMA PUNYA KEKURANGAN JANGAN SALING MENCELA YA. karena manusia itu saling melengkapi bukan saling menjadi yg terbaik. bila ada yg mau di tegur, tegurlah baik-baik.

Kemewahan dan Pengaruhnya pada Kehancuran Umat

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Di jawab ya salamnya, karena menjawab salam itu wajib :

Allah berfirman : 

4:86
Artinya :
"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu." (QS an-Nisa :86)


Bermewah-mewahan atau di dalam istilah bahasa Arabnya disebut Taraf, dalam kitab Lisan Al’Arab artinya sinonim dengan kata Tan’aum (bersenang-senang). Orang yang hidup mewah ialah orang yang hidup bergelimpangan penuh dengan kenikmatan duniawi dan keindahan-keindahannya.
Bermewah-mewahan, dalam agama Islam termasuk salah satu di antara dosa besar. Allah mensifati orang-orang yang hidup penuh dengan kemewahan dengan predikat orang zalim atau orang yang melanggar batasan-batasan-Nya. Dan Allah menyediakan bagi orang-orang yang hidup mewah siksaan di dunia maupun di akhirat.

Hidup mewah mempunyai dampak yang amat fatal terhadap eksistensi suatu bangsa. Bagi orang yang mau menganalisa faktor-faktor yang menyebabkan runtuhnya bangsa Rumawi dan bangsa Persia, runtuhnya kerajaan ‘Abbasiyah dan hilangnya Andalusia (Spanyol) dari tangan kaum Muslimin, penyebab utamanya ialah karena mereka terlalu tenggelam ke dalam kemewahan hidup.
Suatu umat atau bangsa sesudah mencapai puncak yang paling tinggi dalam peradaban dan pengaruh kekuasaannya, biasanya akan merasa aman dan tenteram dari gangguan negara-negara tetangganya. Oleh karena itu, mereka mulai tenggelam ke dalam kemewahan dan menikmati hasil yang mereka capai selama ini. Tentu saja hal ini akan membuat mentalitas bangsa menurun disebabkan lebih cenderung pada mementingkan diri sendiri. Selain itu, kerusakan pun akan melanda seluruh kawasan negeri, yang selanjutnya, negara-negara tetangga yang tadinya tidak berani mengganggu, kini mulai mengintai untuk mencoba menguasai, setelah melihat situasi yang menguntungkan pihak mereka. Karena mentalitas bangsa yang mewah menurun demikian drastis, maka negara-negara yang tadinya lemah kini dengan mudah menguasai mereka.
Kehidupan mewah juga akan berakibat sangat fatal di dalam negeri sendiri. Eksploitasi golongan minoritas terhadap harta kekayaan rakyat, dan tenggelamnya mereka dalam kemewahan, akan menyebabkan timbulnya rasa iri golongan rakyat jelata yang tidak turut mengecap kemewahan. Akhirnya, golongan kedua yang biasanya terdiri dari golongan mayoritas, menjadi satu dan kuat sambil menunggu saat-saat yang tepat guna menumbangkan golongan yang hidup mewah. Setelah itu timbullah perang saudara yang tentu saja akan memakan korban jiwa yang banyak, di samping kerugian-kerugian materi yang tak terhitung jumlahnya, serta seluruh rakyat merasakan malapetaka yang mengerikan ini.
Di antara pernyataan Al-Qur’an ialah analisa yang cukup mendetail mengenai kemewahan dan akibat-akibat yang cukup fatal bagi eksistensi suatu umat yang tenggelam ke dalam kemewahan. 
Allah telah berfirman : “Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya”. (Q.S. al-Isra : 16).
Apabila Allah hendak menghancurkan suatu negeri, lantaran merajalelanya perbuatan maksiat dalam suatu negeri, Allah tidak menurunkan siksaan-Nya secara segera. Tetapi Allah terlebih dahulu memerintahkan orang-orang yang hidup mewah agar mereka mau bertaubat karena perbuatan maksiat sering mereka lakukan. Apabila ternyata mereka berkeras kepala dan tidak mau meninggalkan perbuatan maksiat, maka kala itu Allah akan segera menurunkan azab-Nya tanpa ampun. 
Orang-orang yang hidup mewah, bisa meraih jabatan karena kekayaan yang mereka miliki. Kemudian, mereka akan menetapkan undang-undang yang bisa melindungi kelestarian kemewahannya. Oleh karena itu, mereka bersikap menolak setiap ajakan yang menganjurkan perbaikan. Sebab dengan menurutnya mereka kepada ajakan tersebut, berarti mereka harus meninggalkan kemewahan yang sekarang mereka miliki.
Termasuk di antara kenyataan yang dikemukakan oleh Al-Qur’an ialah, bahwa orang-orang kaya, biasanya bersikap menentang ajakan-ajakan Rasul. Karena risalah kenabian, biasanya menentang kemewahan, kerusakan (kemaksiatan) dan fasilitas-fasilitas batil yang mereka dapatkan. Terkandung, mereka bertambah tenggelam ke dalam kemaksiatan sebagai jawaban dari mereka terhadap ajakan Rasul. Hal ini tentu saja akan menyebabkan turunnya amarah Allah terhadap mereka. 
Itulah yang telah diturunkan oleh Al-Qur’an dalam ayat-ayat berikut :

“Dan demikianlah, Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang pemberi peringatan pun dalam suatu negeri, melainkan orang-orang yang hidup mewah di negeri itu berkata : “Sesungguhnya kami mendapati bapak-bapak kami menganut suatu agama dan sesungguhnya kami adalah pengikut jejak-jejak mereka”. (Rasul) itu berkata : “Apakah (kamu akan mengikutinya juga) sekalipun aku membawa untukmu (agama) yang lebih (nyata) memberi petunjuk dari pada apa yang kamu dapati bapak-bapakmu menganutnya?” mereka menjawab : “Sesungguhnya kami mengingkari agama yang kamu diutus untuk menyampaikannya”. Maka kami binasakan mereka maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu”. (QS. az-Zukhruf : 23 – 25).
Mewah, pengertiannya sama dengan zalim, karena kecenderungan orang-orang kaya dalam membelanjakan kekayaan adalah di jalan kemewahan, yaitu perbuatan zhalim terhadap kaum fakir miskin atau lebih tegasnya masyarakat secara keseluruhan. Apabila perbuatan zhalim sudah merajalela dalam suatu masyarakat, maka pertanda akan turunnya siksa Allah. 
Ayat-ayat berikut menuturkan perihal siksaan Allah terhadap umat-umat yang zhalim disebabkan mereka tenggelam ke dalam kehidupan serba mewah.
“Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang telah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya). Maka tatkala mereka merasakan azab Kami, tiba-tiba mereka lari tergesa-gesa dari padanya. Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya”. (QS. Al-Anbiya : 11 – 13).
Kebanyakan, negeri-negeri yang dirusak oleh Allah karena penduduknya berbuat zhalim, Allah menggantikan mereka dengan suatu kaum yang lebih baik keadaannya. 
Apabila penduduk negeri yang akan dirusak Allah itu sudah merasakan dekatnya siksaan Allah, mereka lari pontang-panting menghindarkan diri dari kejaran siksa Allah. Tetapi segala upaya mereka kemanapun mereka lari, dan tidak ada sesuatu pun yang bisa menolak siksaan Allah. Kemudian dengan nada sinis Allah menyuruh mereka kembali mendiami negerinya, dan terus melanjutkan kemaksiatan sampai kerusakan menghancurkan mereka. Mereka juga akan melihat dengan mata kepala mengenai hasil perbuatan mereka.
Terkadang Allah mencap orang-orang yang suka hidup bermewah-mewahan sebagai orang-orang yang berdosa di samping sebagai orang-orang zhalim.
Untuk itu, Allah berfirman dalam Al-Qur’anul Karim :
“Maka mengapa tidak ada dari umat-umat yang sebelum kamu orang-orang yang mempunyai keutamaan yang melarang dari pada (mengerjakan) kerusakan di muka bumi, kecuali sebagian kecil di antara orang-orang yang telah Kami selamatkan di antara mereka, dan orang-orang yang zalim hanya mementingkan yang mewah, yang ada pada mereka, dan mereka adalah orang-orang yang berdosa. Dan Tuhanmu sekali-kali tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, sedang penduduknya orang-orang yang berbuat kebaikan”. (QS. Hud : 116 – 117)
Seharusnya, di antara umat terdahulu itu ada yang berlaku bijaksana guna mencegah kaumnya terhadap kelakuan maksiat. Tetapi amat disayangkan, tak ada di antara mereka yang berlaku bijaksana dan mau mencegah umatnya kecuali hanya beberapa gelintir saja. Namun, perkataan mereka sama sekali tidak diturut atau didengar. Akhirnya golongan ini diselamatkan oleh Allah SWT beserta rasul-rasul-Nya. Dan kebanyakan di antara mereka terdiri dari orang-orang zhalim, yang lebih mementingkan kehidupan mewah dan tenggelam ke dalam lumpur dosa. Golongan mayoritas yang zalim ini berhak mendapat amarah dari Allah dan siksaan-Nya. Allah tidak akan menurunkan siksaan-Nya kepada suatu kaum selagi mereka mau berpegang teguh pada keutamaan dan perintah-perintah Allah.
 Jadi kemewahan ini dapat mengakibatkan kehancuran pelakunya di dunia, yang selanjutnya akan mendapat siksaan dari Allah kelak di akhirat. Orang-orang yang menyenangi kehidupan mewah adalah orang-orang yang paling senang terhadap kemaksiatan serta jauh dari Allah. Kemewahan, kadang-kadang bisa membuat mereka mengingkari hari pembalasan, kehidupan di akhirat dan hari kiamat. Mereka beralasan dengan mengimani hal-hal tersebut berarti akan mengekang kesukaan mereka. Sedangkan pembawaan mereka tidak pernah berubah di dalam kemewahan ini. 
Dalam surat Al-Waqi’ah, Allah menuturkan perihal golongan kanan dan keadaan kehidupan mereka yang dipenuhi dengan kenikmatan. Kemudian Allah melanjutkan firman-Nya sebagai berikut:
“Dan golongan kiri, siapakah golongan kiri itu. Dalam (siksaan) angin yang amat panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan. Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewah-mewahan. Dan mereka terus-menerus mengerjakan dosa yang besar. Dan mereka selalu mengatakan : ‘Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan kembali?” Apakah bapak-bapak kami yang terdahulu (dibangkitkan pula)? Katakanlah : “Sesungguhnya orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian, benar-benar akan dikumpulkan di waktu tertentu pada hari yang dikenal…” (QS. Al-Waqi'ah [56] : 41 – 50).
Al-Qur’an telah menghubungkan antara kehidupan mewah dan ingkar terhadap hari kiamat, karena keduanya mempunyai hubungan kausalitas. Atau lebih jelasnya, orang-orang yang kaya biasanya hanya berorientasi kepada kemewahan hidup.jadi mereka akan bersikap acuh terhadap masalah akhirat dan kehidupan sesudah mati. 
Perjalanan hidup Rasulullah SAW adalah teladan terbaik dalam kehidupan yang serba sederhana serta jauh dari kemewahan. Hal ini patut dicontoh oleh umatnya. Salah seorang sahabat berkata: “Pada suatu hari, saya masuk ke rumah Rasulullah SAW. Tiba-tiba saya jumpai beliau sedang rebahan di atas tikar yang kasar sehingga membekas pada punggung beliau; dan bantal yang beliau pakai terbuat dari kulit yang dijejali dengan serabut”.
Nabi SAW melarang umatnya hidup bermewah-mewahan. Di antara larangan beliau ialah mengenakan pakaian sutera bagi kaum lelaki. Beliau bersabda :
  من لبس الحرير فى الدنيا فلن يلبسه فى الآخرة (رواه البخارى
“Barang siapa yang memakai sutera di dunia, ia tak akan memakainya di akhirat”( Hadits riwayat Bukhari).
Rasulullah juga mencegah umatnya memakai cawan dari emas atau perak, atau piring yang terbuat dari kedua barang tersebut. Hadits berikut ini diriwayatkan oleh sahabat Hudzaifah RA :
 نهانا النبي ان نشرب فى آنية الذهب والفضة وان تأكل فيها, وعن لبس الحرير والديباج ونجلس عليه (رواه البخارى
“Rasulullah mencegah kita minum dengan memakai gelas emas dan perak, atau makan dalam piring yang terbuat dari kedua barang tersebut. Dan beliau melarang kita memakai sutera atau duduk pada bahan yang terbuat dari sutera.( Hadits riwayat Bukhari)”
Rasulullah juga bersabda :
 الذي يشرب فى اناء الفضة إنما يجرجر فى بطنه نار جهنم (رواه البخارى
“Orang yang meminum dalam tempat yang terbuat dari perak, sesungguhnya ia menegukkan (api) neraka jahannam ke dalam perutnya”( Hadits riwayat Bukhari).
Islam melarang kebiasaan yang dipakai orang-orang kaya apabila mereka mengadakan walimah (hajat) yang diadakan secara mewah dan besar-besaran serta mengumumkannya melalui harian-harian. Tentu saja, pelaksanaan secara seperti itu memerlukan biaya yang berlebihan. Mereka tidak mau mengadakan secara sederhana karena harga diri mereka akan turun. Islam melarang kebiasaan semacam ini demi menjaga perasaan mereka yang miskin terhadap orang-orang kaya. 
Untuk itu Rasulullah telah bersabda memberikan petunjuk :
 شر الطعام طعام الوليمة يدعى لها الأغنياء ويترك الفقراء (رواه البخارى ومسلم
“Sejelek-jelek makanan ialah hidangan walimah yang di dalamnya hanya di undang orang-orang kaya saja, adapun orang-orang miskin ditinggalkan (tidak diundang)”( Hadits riwayat Bukhari dan Muslim).
Cukup sekian coretan dari saya, semoga bermanfaat buat anda dan saya, jika ada coretan yg tdk berkenan dihati, saya minta maaf yg sebesar-besarnya. bila ada kebenaran itu mutlak dari Allah, bila ada kesalah itu Mutlak dari saya. saya harap ada komentar yang membangun BUKAN celaan. SAMA-SAMA PUNYA KEKURANGAN JANGAN SALING MENCELA YA. karena manusia itu saling melengkapi bukan saling menjadi yg terbaik. bila ada yg mau di tegur, tegurlah baik-baik.