Translate

Kamis, 26 Februari 2015

Perang Pemikiran : Islam vs Barat (3F ; Food, Fun, Fashion)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Di jawab ya salamnya, karena menjawab salam itu wajib :

Allah berfirman : 

4:86
Artinya :
"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu." (QS an-Nisa :86)

Kali ini saya ingin membahas mengenai perang pemikiran yg dilancarkan barat melalui 3F (Food, Fun, Fashion). Bahwa ada perang pemikiran yang terjadi antara barat dan timur. Antara haq dan bathil. Dalam agama yang saya anut pun terjadi perang pemikiran. Pemikiran islam dengan pemikiran ala barat. Banyak orang yang tidak menyadari perang ini.

Bagaimana perang ini telah menjatuhkan banyak korban. Dari pihak kami yang kemudian semakin jauh dari agamanya sendiri. Orang yang kemudian menyatakan menolak pemikiran agamanya sendiri. Menolak aturan-aturan-Nya karena dinilai tidak sesuai perkembangan zaman. Menolak jilbab karena dianggap kuno. Menolak diatur soal hubungan lawan jenis. Dan masih banyak lagi.

Hingga saat ini pun, saya masih melihat kemenangan pemikiran ala barat ini ketimbang kemenangan pemikiran islam. Remaja-remaja turunan orang-orang tua yang telah kalah perang. Yang pemikirannya justru jauh lebih liberal dari orang liberal sekalipun. Agama boleh islam, namun secara pola pikirnya telah sangat jauh dari islam.

Perang ini terus berlangsung hingga saat ini. Dan ada tiga hal utama yang disasar untuk memperlancar perang ini. Dialah Food-Fun-Fashion.

Food : Dengan aneka jenis makanan yang secara kesehatan merusak, namun harganya mahal, dan bisa jadi pula kehalalannya dipertanyakan.Islam telah menyatakan bahwa apa yang dimakan bisa membentuk sesoerang. Makanan yang haram masuk ke dalam tubuh akan merusak jiwanya. Orang islam saat ini, kehati-hatian terhadap apa yang dimakan pun semakin sedikit. Tidak peduli lagi mana halal mana haram, yang penting enak dan bergengsi. Atau bahkan makanan sehari-hari pun tidak dipertanyakan kehalalannya. Halal tidak hanya sekedar masalah bahan makanannya, namun juga cara mendapatkan makanan tersebut.

Fun : Hiburan, betapa hiburan masa kini benar-benar telah menjauhkan seseorang dari agamanya. seperti Pacaran, musik, game, dll. membuat umat  lupa waktu, hingga lupa shalat hanya karena sedang jalan-jalan entah dimana atau sedang ada acara apa. Atau mengakhirkan shalat yang sebenarnya bisa dilakukan ketika nonton acara, padahal penting mana coba. Jadwal film yang nabrak waktu shalat (maghrib terutama). Bahkan pertanyakan pada organisasi atau acara-acara kampus yang tidak peduli waktu shalat. Yang memaksa menunda waktu shalat dan mengakhirkannya dengan alasan, acara belum beres. Atau sengaja menabraknya.

*Dari Pacaran sendiri, pihak  yang sangat di rugikan adalah pihak wanita. Lelaki di pandang dr masa depan, wanita di pandang dr masalalu. Bila lelaki pernah (maaf) ML, wanita tidak peduli, asal masa depannya baik/bagus. Tapi wanita bila sudah ML, tidak akan ada lelaki baik yg mau, karena lelaki baik mencari wanita yang baik. walaupun ada lelaki baik yg mau menerimanya apa adanya & mau menikahi si wanita yg pernah ML.akan susah, karena suatu saat dalam rumah tangganya cek-cok atau bertengkar. masalalu wanita akan di bahas.  Simak selengkapnya di "Pergaulan yg berbahaya"

Fashion : Tidak hanya bicara soal pakaian. Mode. Gadget dan kendaraan sekarang telah masuk ke jenis barang fashion. Bukan lagi membeli fungsi, namun membeli tampilan. Pakaian sangat ala barat bisa dilihat di negeri-negeri timur. Bahkan para muslimah pun lebih suka mengikuti modenya daripada fashion islam yang telah dipersepsikan kuno-ketinggalan jaman. Perempuan menjadi objek utama perang ini, fashion. Meski laki-laki tidak juga luput, namun dampak perang pemikiran mengenai fashion ini benar-benar sangat terlihat di kalangan perempuan.

Bagaimana mereka dengan rela hati dan ikhlas membuka bagian tubuhnya. Memperlihatkan apa yang ada di dalamnya dengan senang hati dan bangga. Maka berbahagialah seluruh laki-laki brengsek di dunia ini karena mereka tidak perlu repot-repot melakukan apa-apa untuk melihatnya. Fashion sendiri dikelas-kelaskan, untuk orang executive, orang menengah, orang gaul, dsb. Menjadi identitas yang semu. ,Padahal banyak musibah di balik tidak berhijab, simak penjelasannya di "Bahaya/Musibah di balik tidak menutup aurat"

Perang ini masih terjadi saat ini. Dari kedua belah pihak. Pihak paling banyak jatuhnya dari kalangan islam sendiri. Yang pada akhirnya, islam dihancurkan justru bukan oleh musuh-musuhnya, namun oleh orang islam sendiri. Jika teman-teman pandai mengamati.

Betapa banyak korban yang justru tertawa-tertawa karena merasa senang. Merasa menjadi manusia modern dengan pemikirannya yang baru. Sesuatu yang telah menjadi pilihan hidupnya dan jalan hidupnya. Akan lebih sulit memang memerangi saudara sendiri daripada memerangi musuh yang memang nyata-nyata adalah musuh.

Ya, untuk jenis perang ini. Kita harus bersiap dari sekarang. Dengan memperluas ilmu pengetahuan. Mencari pemahaman yang baik. Mengenali agama sendiri dengan benar. Belajar menulis dan berbicara yang baik. Banyak bekal yang bisa kita siapkan. Mungkin terasa ganjil bagi kita, mengapa Barat sebagai bangsa yang pongah begitu takut dengan wanita?Temukan jawabannya di "Mengapa wanita jadi target utama barat?"

Sekian dari ana, semoga posting ini bermanfaat. bila Ada kesalahan ana minta maaf yg sebesar-besarnya. bila ada Kebenaran itu mutlak berasal dari Allah. mohon di maafkan, bila tidak di maafkan, itu akan menjadi tanggungan ana di akherat, janganlah membiarkan ana masuk neraka sobat.

Saat kau menjadi orang tua, kau juga akan menginginkan hal yg serupa

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Di jawab ya salamnya, karena menjawab salam itu wajib :

Allah berfirman : 

4:86
Artinya :
"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu." (QS an-Nisa :86)
 
BAYANGKAN bila ternyata anak-anak kita—diluar sepengetahuan kita—merokok di sekolahnya, atau ternyata dia suka kebut-kebutan di jalan, membahayakan diri dan pengguna jalan lainnya.

Atau mungkin, dia sering berkunjung ke tempat kos teman lawan jenisnya, yang kadang tak jelas apa kepentingannya.

Khawatir, sedih, dan pasti kita sebagai orang tua tidak ingin anak kita menjadi demikian. Tak akan tega, seorang Ibu atau Ayah melihat anaknya salah dalam bergaul, yang berkemungkinan akan merusak masa depannya.

Tidak, tidak akan ada orang tua yang tega. Apalagi ketika mengingat wajah kecilnya semasa lahir dulu, begitu lucu dan menggemaskan, bersih dan penuh kebaikan. Seketika itu, akan terbersit dalam pikiran, “aku akan menjaganya agar tetap menjadi anak yang baik”.

Benar, setiap orang tua akan demikian, mengkhawatirkan bagaimana kehidupan dan masa depan anaknya.

Dan kini, kita masih dan tetaplah anak dari orang tua kita. Sampai hatikah kita, membuat keduanya merasakan kekhawatiran dan kesedihan?

Harapan keduanya adalah, kita menjadi anak yang baik, jauh dari hal hal yang merusak kesehatan, tertib dalam berlalu lintas, santun dan menjaga diri dalam bergaul, dan lainnya.

Maka mungkin ini saatnya merubah diri sendiri, sebagaimana kelak kita ingin anak kita menjadi pribadi yang baik. Kini ingatlah bagaimana kedua orang tua kita, juga mengharapkan hal yang serupa.

Sekian dari ana, semoga posting ini bermanfaat. bila Ada kesalahan ana minta maaf yg sebesar-besarnya. bila ada Kebenaran itu mutlak berasal dari Allah. mohon di maafkan, bila tidak di maafkan, itu akan menjadi tanggungan ana di akherat, janganlah membiarkan ana masuk neraka sobat  

Wanita Adalah Target Utama Kaum Kafir

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Di jawab ya salamnya, karena menjawab salam itu wajib :

Allah berfirman : 

4:86
Artinya :
"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu." (QS an-Nisa :86)

“Seorang anak yang rusak masih bisa menjadi baik asal ia pernah mendapatkan pengasuhan seorang ibu yang baik. Sebaliknya, seorang ibu yang rusak akhlaknya, hanya akan melahirkan generasi yang rusak pula akhlaknya. Itulah mengapa yang dihancurkan pertama kali oleh Yahudi adalah wanita.”

UCAPAN diatas dilontarkan oleh Muhammad Quthb, dalam sebuah ceramahnya puluhan tahun silam. Muhammad Quthb adalah ulama Mesir yang concern terhadap pendidikan Islam sekaligus pemikir ulung abad 20. Ia tidak hanya dikenal sebagai aktivis yang gencar melakukan perlawanan terhadap rezim Imperialisme Mesir, namun juga cendekiawan yang terkenal luas ilmunya.


Beberapa bukunya pun telah beredar di Timur Tengah dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa yang diantaranya adalah Shubuhāt Hawla al-Islām (literally “Misconceptions about Islam”)Hal nahnu Muslimūn (Are we Muslims?). Al-Insān bayna al-māddīyah wa-al-Islām. (Man between the Material World and Islam). Islam and the Crisis of the Modern World dan masih banyak lagi. Maka tak heran, lepas dari penjara ia pun mendapatkan gelar Profesor Kajian Islam di Arab Saudi.

Muhammad Quthb menekankan bagaimana pentingnya peran yang dimiliki seorang ibu dalam Islam. Ibu tidak saja adalah pihak yang dekat secara emosional kepada seorang anak, tapi ia juga memiliki pengaruh besar terhadap masa depan akhlak dari generasi yang dilahirkannya. Menurut Muhammad Quthb anak yang pada kemudian hari mendapatkan ujian berupa kehancuran moral akan bisa diatasi, asal sang anak pernah mendapatkan pengasuhan ibu yang solehah. Pendidikan Islami yang terinternalisasi dengan baik, akan membuat sang anak lekas bangkit dari keterpurukannya mengingat petuah-petuah rabbani yang pernah terekam dalam memorinya.

Sebaliknya, ayah yang memiliki istri yang sudah rusak dari awalnya, maka ia pun hanya akan melahirkan sebuah keturunan yang memiliki kepribadian persis dengan wanita yang dipinangnya. Sifat alami anak yang banyak mengimitasi perilaku sang ibu akan membuka peluang transferisasi sifat alami ibu kepada anaknya. Maka kerusakan anak akan amat tergantung dari kerusakan ibu yang mendidiknya. Oleh karena itu, dalam bukunya Ma’rakah At Taqaaliid, Muhammad Quthb mengemukakan alasan mengapa Islam mengatur konsep pendidikan yang terkait dengan arti kehadiran ibu dalam keluarga. Ia menulis:

“Dalam anggapan Islam, wanita bukanlah sekadar sarana untuk melahirkan, mengasuh, dan menyusui. Kalau hanya sekedar begitu, Islam tidak perlu bersusah payah mendidik, mengajar, menguatkan iman, dan menyediakan jaminan hidup, jaminan hukum dan segala soal psikologis untuk menguatkan keberadaannya… Kami katakan mengapa ‘mendidik’, bukan sekedar melahirkan, membela dan menyusui yang setiap kucing dan sapi subur pun mampu melakukannya.”

Nah, konsep inilah yang tidak terjadi di Negara Barat. Barat mengalami kehancuran total pada sisi masyarakatnya karena bermula dari kehancuran moral yang menimpa wanitanya. Wanita-wanita Barat hanya dikonsep untuk mendefinisikan arti kepribadian dalam pengertian yang sangat primitif, yakni tidak lain konsep pemenuhan biologis semata. Dosen dan pelacur bisa jadi sama kedudukannya mirip dengan perkataan Sumanto Al Qurtubhy, kader Liberal didikan Kanada yang berujar, “Lho, apa bedanya dosen dengan pelacur? Kalau dosen mencari nafkah dengan kepintarannya, maka pelacur mencari makan dengan tubuhnya.”

Qurthuby hanyalah muqollid (pengikut) dari Sigmund Freud, psikolog kenamaan asal Austria yang membumikan konsep psikoanalisis. Ia mengatakan ketika dorongan seksual sudah menggelora dalam diri pria maupun wanita, maka sudah selayaknya mereka tuntaskan lewat jalan perzinahan, tanpa harus melalui alur pernikahan. Maka itu Freud menuding orang yang senantiasa menjaga akhlaknya rentan terserang gangguan psikologis seperti neurosis.

Kini Freud memang telah mati, namun gagasan itu membekas dalam pribadi orang Barat. Jika anda kerap menyaksikan berita Olahraga, pembawa acara sering memberitakan bahwa salah seorang pemain sepakbola di Inggris telah memiliki anak dari pacarnya, ya pacar dan bukan istri. Karena konsep pernikahan sudah mendebu di benua biru.

Pasca kematian Freud, muncul banyak pengganti yang tidak lebih ekstrem, salah satunya Lawrence Kohlberg. Ia adalah pengusung metode pendidikan Karakter. Metode ini sudah gagal di Barat dan sekarang diimpor ke negeri-negeri muslim, termasuk Indonesia. Wajah pendidikan Karakter terlihat manis. Ia mentitah agar para siswa berperilaku jujur dan memegang komitmen. Namun ia tidak memliki dasar agama, jika seorang remaja memilih untuk hidup tanpa tuhan, tidak menjadi persoalan dalam pendidikan karakter, asal itu dapat dipertanggungjawabkan.

Begitu pula masalah hubungan seks. Bagi Kohlbergian, kita tidak boleh menyalahkan seorang anak perempuan yang hamil di luar nikah, sebab masalah baik atau buruk menjadirelative. Pendidikan Karakter pun tidak boleh menghakiminya, karena anak akan jatuh salah jika ia tidak bisa mempertanggungjawabkan hubungan seksnya. Jadi jika remaja perempuan hamil masih bisa terbebas dari dosa, asal ia siap menjadi ibu. Urusan benar atau salah tergantung tanggung jawab, bukan agama. Maka tak heran, ketika Lawrence Kohlberg lebih memilih bunuh diri dengan menyelam di laut yang dingin pun disambut gembira oleh masyarakat Barat. Alasannya bisa membuat kita sebagai umat muslim tertawa: Kohlberg telah memilih jalan yang memang ia kehendaki.

Kita kembali lagi ke masalah perempuan. Kehidupan Barat yang bebas sejatinya diawali dari kehendak dari kalangan wanita untuk hidup bebas dan meredeka sesukanya. M. Thalib, cendekiawan muslim yang telah menulis puluhan buku tentang pendidikan Islam juga menekankan bagaimana proyek Zionis dibalik wacana pembebasan wanita di Barat. Menurutnya kaum Yahudi memiliki peran kuat dibalik slogan Liberty, Egality dan Fraiternity (kebebasan, persamaan dan persaudaraan) kepada bangsa Perancis.

Hal ini dipropagandakan oleh Zionis dan disebarkan ke penjuru dunia hingga kita bisa merasakan apa yang disebut Hak Asasi Manusia dan Feminisme pada saat ini.
Dalam bukunya, “Pergaulan Bebas, Prostitusi, dan Wanita”, M. Thalib menulis,

“Slogan-slogan inilah yang membuat orang-orang bodoh turut serta mengulang-ulanginya di seluruh penjuru dunia di kemudian hari, tanpa berfikir dan memakai akalnya lagi.”

Mungkin terasa ganjil bagi kita, mengapa Yahudi sebagai bangsa yang pongah begitu takut dengan perempuan? Jawabannya sederhana: membiarkan seorang wanita tumbuh menjadi solihah adalah alamat “kiamat” bagi mereka. Jika seorang ibu yang solehah mengasuh 5 anak muslim di keluarganya untuk tumbuh menjadi generasi mujahid. Kita bisa hitung berapa banyak generasi yang bisa dihasilkan dari 800 juta perempuan muslim saat ini? 

Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasul Allah (Rasulullah), “Siapakah manusia di muka Bumi ini yang harus diperlakukan dengan cara yang paling baik ?”. Rasul menjawab, “Ibumu”. “Setelah itu siapa lagi ya Rasul”. Sekali lagi Rasul menjawab, “Ibumu”. Sahabat bertanya kembali, “Kemudian siapa?”. Lagi-lagi Rasul menjawab “Ibumu, baru Ayahmu”. [Shahih, Diriwayatkan oleh Imam Bukhari)

Barat juga menghancurkan wanita muslim dengan 3F, simak penjelasannya di  3F (Food, Fun, Fashion) .

Sekian dari ana, semoga posting ini bermanfaat. bila Ada kesalahan ana minta maaf yg sebesar-besarnya. bila ada Kebenaran itu mutlak berasal dari Allah. mohon di maafkan, bila tidak di maafkan, itu akan menjadi tanggungan ana di akherat, janganlah membiarkan ana masuk neraka sobat   

Selasa, 03 Februari 2015

Untuk wanita bacalah tulisan ini 5 menit saja!!!

A'uzu billahi minashaitanir rajim Atas Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Penyayang Segala puji bagi Allah S.W.T. Robb semesta alam, sholawat dan salam semoga terlimpah pada Nabi dan Rasul yang paling mulia, Nabi kita Muhammad S.A.W beserta keluarga dan shohabatnya dan siapa saja yang mengikuti mereka dengan ihsan hingga hari pembalasan.

Assalamu'alaikum WR. WB. Surat ini kami tujukan kepadamu wahai Ukhti Muslimah… karena kau adalah permata,,, kau juga perhiasan mulia yang melengkapi keindahan ajaran Nabi muhammed sallallahu alaihi wasallam. Beberapa kalimat yang tulus keluar dari lubuk hati kami sebagai saudara yang melaju bersama ke arah yang satu. Demi menyelamatkanmu dari cakaran manusia serigala bermuka domba!

Allah S.W.T berfirman yg artinya: "Katakanlah, kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang tampak darinya. Hendaklah mereka  mengulurkan/menutupkan kain kudung kedadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau mertua mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan  mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan lelaki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita, atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang yang beriman, supaya kamu beruntung." (QS an-Nur ayat ke 31)

tiada agama manapun yang lebih memuliakan wanita sebagaimana Islam. Jika kau masih tidak percaya, lihatlah pada sejarah .. apa yang dilakukan oleh penghuni zaman jahiliyah terhadap kaummu, bukankah mereka menguburkanmu hidup-hidup hanya karena takut jatuh miskin atau durhaka? Bukankah engkau adalah yang paling banyak diperjual belikan bagai barang rongsokan sebagai hamba sahaya di zaman kerajaan Romawi ? Bahkan hingga kini….. di suatu zaman yang mereka juluki zaman kebebasan dan kemerdekaan, mereka teruskan tradisi itu, hanya saja,… kini mereka bungkus dengan kata kontes ratu cantik, yang berisi memperlombakan ukuran tubuh terbaik bagi para lelaki hidung belang. Entah apa yang mereka cari, betapa jauh mereka menghinakanmu, betapa buruknya gambaranmu di mata mereka, bagi mereka kau tidak lebih dari sekerat tebu gula segar, yang setelah manis sepah dibuang…. Kemudian belum puas dengan itu mereka masih melolong bahwa Islam menzalimi hak-hak wanita…sungguh sebuah penyesatan dan pendustaan yang nyata. 

Rasulullah Swt bersabda, “Takutlah kamu sekalian kepada Allah mengenai wanita (isteri) kerana kamu telah mengambil mereka dengan amanat Allah.” (HR Muslim)

Usaha perbaikan dirimu adalah sebuah cita-cita abadi, dan tujuan yang mulia, serta harapan seluruh arsitek bagi proyek perbaikan umat. Karena mereka tahu, kunci perbaikan umat ini ada pada dirimu, jika dirimu baik…maka baiklah seluruh umat ini. 

Rasulullah Saw. dalam sabdanya, “Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR. Muslim). 

Demi Allah..!!! berpeganglah dengan tali ajaran agama ini, dan laksanakanlah segala perintahnya, Jangan sekali kali kau langgar larangannya, apalagi mempersempit hukum hukumnya, karena semua itu hanya akan lebih mengekang kehidupanmu sendiri, karena tiada keadilan yang lebih luas dari keadilan Islam terhadapmu dan kaummu, jika kau lari dari keadilan Islam, kau hanya akan menemui kezaliman dunia kufur terhadap hak-hak kehidupanmu. Berpeganglah sepertimana Umahatul Mukminin mencontohkannya dalam kehidupan sehari hari mereka, contohilah juga isteri-isteri para sahabat dan kaum muslimin yang telah membuktikan nilai keindahan permatamu. 

Allah Ta’ala berfirman yg artinya : “ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An Nisa’ : 13). 

 Ketahuilah agama ini bukan hanya di mulut, tetapi ia menuntut adanya amal nyata, laksanakanlah perintah-perintahnya dan jauhilah larangan-larangannya walaupun tanpa kalimat “jangan”. Sesungguhnya kamu tidak perlu pengakuan timur dan barat karena kemuliaanmu dan harga dirimu telah ada sejak kau dilahirkan, dan bagi kami wahai ukhti muslimah,.. kau lebih mulia dari sekadar makhluk yang tergoda gemerlapnya dunia dan jeritan pekikan mungkar yang di sifatkan dengan “suara keledai” Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. kami tak rela melihatmu tenggelam dalam tipuan mereka yang selalu ingin menghinakanmu dengan berpura pura memujimu tetapi melucuti pakaian dan menelanjangimu di depan mata jutaan bahkan milyaran manusia di dunia, mereka hanya menginginkan kehormatanmu sama dengan binatang yang sememangya tidak pernah berpakaian, mereka hanya menginginkanmu mencoreng-coreng mukamu dengan polesan-polesan yang merusak wajah alamimu yang indah hasil ciptaan yang Maha Indah, mereka hanya ingin menjadikanmu pemuas nafsu setan-setan jantan berhidung belang. Mereka hanya ingin menjadikanmu bagaikan tong sampah yang hanya diisi dengan benih-benih buruk dan tercela. Demi Allah!! kami tidak rela! 

Karena bagi kami kau sangat berharga, bagi kami kau adalah pelengkap kehidupan duniawi dan ukhrawi, maka besar jualah harapan kami padamu… Ukhti Muslimah….!!! Seorang muslimah tidak pantas untuk menjadi keranjang sampah yang menampung berbagai budaya hidup dan akhlak yang buruk, apalagi budaya barat dengan berbagai kebiasaannya yang terlihat kotor dan menjijikkan itu. Seorang muslimah harus mandiri dalam memilih cara hidupnya sendiri, tentu semuanya berangkat dari acuan “firman Allah” dan “sabda NabiNya saw” . Seorang Muslimah selalu ingat bahwa dahulu pada suatu hari Rasulullah saw pernah bersabda: 

“Barangsiapa yang meniru (kebisaaan) suatu kaum, maka ia (termasuk) golongan mereka”. (HR Amad) 

Maka ia sangat berhati hati dan kritis dalam menentukan tatacara hidup, berpakaian, dan bermu’amalah. 

Engkau adalah puncak, kau juga kebanggaan dan kau juga lambang kesucian. Kau menjadi puncak dengan al-qur’an dan kebanggan dengan iman serta lambang kesucian dengan hijabmu dan berpegang pada ajaran agama ini. Lalu mengapa ada lambang kesucian yang malah meniru cara hidup yang najis. Bagi umat ini, ibu adalah madrasah terbaik jika ia benar-benar sudi mempersiapkan dan mengajari serta mendidik generasinya. Kiprah seorang ibu dalam membentuk generasi umat terbaik dan mujahid penyelamat serta pengawal hukum hukum Allah adalah sangat penting. Lihatlah para pahlawan kita, mereka yang telah membuktikan dengan nyata keberanian dan keikhlasan mereka dalam memperjuangkan tegaknya kalimatullah…mereka semua tidak lepas dari sentuhan lembut para ibu yang dengan sabar dan tanpa bosan terus mendidik mereka untuk menjadi mahkota bagi agama ini. Sadarilah…!! Kewajiban seorang ibu bukan hanya memilihkan pakaian yang sesuai bagi anaknya, atau memberikan makanan yang terbaik baginya, sungguh tanggung jawab ibu jauh lebih besar dari sekadar itu semua, karena itulah kami sangat memerlukan seorang isteri atau ibu yang bisa mendidik anaknya dengan dien Allah dan sunnah NabiNya saw. Kami memerlukan wanita yang bisa mengajari anak perempuannya untuk menutup auratnya dan berhijab dengan baik, serta mendidiknya untuk mempunyai sikap malu dan berakhlak mulia.

Kami tidak sedikit pun perlu kepada wanita yang hanya bisa mendidik anaknya untuk bertabarruj dan bernyanyi serta menghabiskan waktunya bersama televisi dan film-film yang berisi “binatang-binatang” yang dipuja. Kami juga tidak perlu kepada wanita yang hanya bisa membiasakan anak perempuannya berpakaian mini sejak kecil, di mata kami wanita seperti itu bukanlah seorang ibu, tetapi ia lebih tepat untuk disebut sebagai racun bagi kehidupan anaknya sendiri, ibu yang seperti itu tidak bertanggung jawab dan ia juga pengkhianat umat dan agama ini serta menzalimi anaknya sendiri.

Kami memerlukan wanita suci yang bisa mengajari anak-anaknya taat kepada Rabbnya karena melihat ibunya selalu ruku’ dan sujud. Kami memerlukan seorang ibu yang bisa memenuhi rumahnya dengan alunan suara al-Qur’an bukan alunan suara-suara setan atau namimah serta ghibah yang sangat dibenci oleh Allah dan RasulNya, supaya rumahnya menjadi rumah yang sejuk dan tenang serta bersih dari unsur-unsur najis nyata atau maknawi. Kami memerlukan wanita yang dapat mengajari anak-anaknya untuk selalu bertekad mencari surga Allah, bukan hanya mengejar kenikmatan harta dunia, kami memerlukan wanita yang bisa mengajari anaknya untuk siap melaksanakan Jihad fi Sabilillah serta menyatakan permusuhannya kepada musuh musuh Allah, dan kami memerlukan wanita yang bisa mengajari anaknya untuk mendapatkan kehidupan abadi di sisi Rabbnya sebagai syahid dalam perjuangan membela firman Allah dan sabda Nabi saw. Ukhti Muslimah….!!! Kami memerlukan wanita yang selalu mengharap pahala dalam melayani suami, hingga ia selalu taat dan menghiburnya serta tidak pernah sedikit pun ingin melihat wajah murung sedih sang suami. Kami memerlukan wanita yang selalu menjaga dien anak-anaknya sebagaimana ia selalu menjaga kesehatan mereka. 



Salam hormat dari kami Kepada wanita yang sukses menjaga hubungannya dengan Rabbnya, dan dapat beristiqomah pada diennya, dan mempertahankan hijabnya di tengah badai cercaan lisan mereka yang jahil. Salam hormat dari kami….. Kepada wanita yang selalu tegas menjaga dirinya dari berikhtilat dengan lawan jenisnya yang bukan muhrim, dan menjaga dirinya dari pandangan lelaki yang di hatinya masih ada penyakit dan lemah. Salam hormat kepada wanita yang selalu menjaga agar dirinya tidak menjadi pintu masuk bagi dosa dosa dari berbagai jenis perzinaan. Salam hormat dari kami….. Kepada wanita yang selalu sigap menutupi keindahan tubuh dan wajahnya dengan hijab tetapi selalu memperindah diri di hadapan sang suami tercinta. Ia tahu bagaimana menjaga dirinya dengan tidak bepergian sendiri agar tetap terlihat mulia bahwa ia adalah wanita yang terjaga. Demi Allah Ukhti ….!!! Wanita-wanita yang seperti itulah kebanggan umat ini, mereka juga perhiasan masyarakat Islami, karena siapa lagi yang akan menjadi kebanggan itu kalau bukan mereka? Apakah wanita yang selalu mengumbar aurat lengkap dengan berbagai polesan Tabarruj dan potongan potongan pakaian yang menjijikkan ditambah lagi cara berjalan yang meliuk-liuk bagaikan unta betina itu? Ataukah wanita yang lisannya selalu dibasahi dengan umpatan dan ghibah serta namimah yang keji? Ataukah wanita yang waktunya habis di pasar-pasar malam dan supermarket atau mal? Kehidupannya hanya untuk melihat harga ini dan harga itu, toh semuanya juga tidak terbeli…. bagi kami mereka adalah perusak kesucian Islam, mereka tidak pantas menyandang nama mulia sebagai “muslimah” karena mereka justeru melakukan pembusukan dari dalam.

Ingatlah bahwa kehidupan dunia ini hanya sebuah persinggahan, bersiaplah untuk meneruskan perjalanan ke negeri abadi, jangan sampai engkau lena… Persiapkanlah bekalmu dengan memperbanyak amal sholeh, sebagaimana kau persiapkan dirimu dengan baik jika kau akan berangkat menghadiri pesta penikahan atau bepergian ke tempat teman atau saudaramu, kini kau pasti akan melakukan suatu perjalanan yang tidak dapat kau elakkan lagi, hari dan waktunya pasti datang…lalu apakah engkau telah siap..???? Kau akan melakukan suatu perjalanan yang membawamu hilang dari ingatan seluruh manusia, baik saudara atau sahabat, tetapi sebenarnya kau masih bisa mengabadikan namamu jika kau ingin melakukannya, tirulah apa yang dilakukan oleh Masyitah, atau Asiah (isteri Fir’aun), atau Maryam binti Imran ibu nabi Isa yang mulia, atau A’isyah binti Abu Bakar ra. Yang telah membuktikan kepada dunia akan harga diri seorang wanita serta kejeniusannya. Lihatlah betapa nama mereka harum dan kekal, namanya pasti kan sampai ke telinga orang terakhir yang terlahir di bumi ini nanti. Sebagai bukti bahwa sang pemilik nama juga sedang hidup kekal bahagia di Jannati Rabbil Alamin. Tetapi coba bandingkan dengan mereka yang tertipu dengan gemerlap dunia, apalagi ia menjadi terkenal hanya karena ia terlalu berani mengumbar auratnya, atau ia berani memasang tarif yang tinggi untuk harga dirinya, apakah semua itu memberinya manfaat setelah mulutnya dipenuhi dengan tanah di liang kubur? Berhati-hatilah..jangan sampai kau terjerumus pada jurang yang sama, hingga kau akan menyesal di hari yang sudah tiada berguna lagi arti sebuah penyesalan. 

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. ali-Imran :185)