Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Di jawab ya salamnya, karena menjawab salam itu wajib :
Allah berfirman :

"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu." (QS an-Nisa :86)
Ok ini jawabannya :
Kata kami (dalam bahasa Arab memakai dhamir "nahnu" atau "na") makna asalnya untuk kata ganti orang pertama jamak. Namun dalam bahasa Arab ia juga dapat berfungsi untuk kata ganti orang pertama tunggal dengan tujuan ta'dzim dan tafkhim atau memuliakan dan mengagungkan diri-Nya.
Allah juga memakai kata ganti orang pertama tunggal "anak" dan kata ganti orang ketiga tunggal "huwa" untuk menyebut Diri-Nya sendiri. Ibnu Taimiyah dalam hal ini menyatakan:
لفظ ( إنَّا ) و ( نحن ) وغيرهما من صيغ الجمع قد يتكلم بها الشخص عن جماعته ، وقد يتكلّم بها الواحد العظيم ، كما يفعل بعض الملوك إذا أصدر مرسوماً أو قراراً يقول : نحن ، وقررنا ، ونحو ذلك ، وليس هو إلا شخص واحد ، وإنّما عبّر بها للتعظيم .
Artinya: Kata 'innaa' dan 'nahnu' dan lainnya dari bentuk (shighat) jamak terkadang dipakai oleh seseorang dengan fungsi jamak, dan terkadang dipakai untuk membicarakan seseorang yang agung. Sebagaimana dilakukan oleh sebian seorang raja apabila mengeluarkan peraturan atau keputusan menyatakan: "Kami menetapkan" dan lain-lain. Dan tidak ada yang dimaksud "kami" kecuali hanya satu orang saja. Tujuannya adalah untuk memuliakan.
Sekian dari ana, semoga posting ini bermanfaat. bila Ada kesalahan ana minta maaf yg sebesar-besarnya. bila ada Kebenaran itu mutlak berasal dari Allah. mohon di maafkan, bila tidak di maafkan, itu akan menjadi tanggungan ana di akherat, janganlah membiarkan ana masuk neraka sobat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar